Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang sarat akan makna dan keindahan bahasa. Dalam dunia sastra, puisi dapat dikategorikan menjadi berbagai jenis berdasarkan gaya penyampaian dan sudut pandangnya, salah satunya adalah puisi objektif.
Puisi objektif adalah puisi yang mengedepankan penggambaran realitas atau objek secara faktual dan deskriptif, tanpa melibatkan perasaan pribadi penyair secara langsung. Penyair bertindak seperti seorang pengamat, menggambarkan suatu kejadian, tempat, atau benda secara konkret dan netral.
Berikut ini adalah empat contoh puisi objektif dalam Bahasa Indonesia:
1. Pasar Pagi
Langkah kaki riuh bersahutan,
lampu jalan meredup tersapu mentari,
sayuran tersusun di tikar lusuh,
ikan menggelepar di ember-ember kecil.
Ibu-ibu menawar dengan suara lantang,
tangan cekatan menimbang berat,
bau amis, keringat, dan kopi hitam
bercampur di udara pagi yang sesak.
2. Stasiun Kota
Peluit kereta menggema nyaring,
kursi besi berbaris rapi tak peduli,
jam dinding menunjuk pukul tujuh lewat lima,
penumpang berlarian mengejar waktu.
Layar digital berkedip angka,
petugas berseragam biru gelap berjaga,
koper, ransel, dan kardus tua
mengalir deras di lorong peron.
3. Di Dalam Kelas
Papan tulis hitam bertulis kapur,
meja-meja kayu berjajar sejajar,
bunyi kapur patah dan kertas dibalik
memenuhi ruang dengan ritme yang ajek.
Guratan wajah penuh perhatian,
sepasang mata mengintip dari jendela,
kipas berderit di langit-langit
mengejar udara yang tak sempat dingin.
4. Gedung Tua
Cat mengelupas di sisi jendela,
kusen kayu retak oleh waktu,
plafon menggantung benang laba-laba
di antara debu yang tak tersentuh sapu.
Langkah kaki menggema kosong,
lampu redup menyinari ubin pecah,
pintu berderit saat disentuh angin
menceritakan sejarah tanpa kata.
Penutup
Puisi objektif menawarkan perspektif yang unik karena fokus pada objek atau situasi secara netral tanpa bias emosi. Meskipun tidak menonjolkan perasaan penyair secara eksplisit, puisi jenis ini tetap memiliki kekuatan untuk membangkitkan imajinasi dan empati pembaca melalui detail konkret dan visualisasi yang kuat. Semoga keempat contoh di atas dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang puisi objektif.