Ini Alasan Mengapa Pesawat Sering Mengalami Turbulensi Parah
Jakarta, 3 Desember 2024 – Turbulensi saat penerbangan adalah salah satu fenomena yang sering membuat penumpang pesawat merasa cemas. Sensasi guncangan atau pergerakan pesawat yang tidak terduga ini bisa membuat perjalanan udara terasa tidak nyaman, bahkan terkadang menyebabkan ketegangan di kabin. Meskipun turbulensi adalah hal yang umum terjadi dalam penerbangan, banyak orang yang tidak sepenuhnya memahami mengapa turbulensi bisa begitu parah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pesawat sering mengalami turbulensi parah.
1. Perubahan Kecepatan dan Arah Angin
Turbulensi sering terjadi akibat perubahan mendadak dalam kecepatan atau arah angin di atmosfer. Perbedaan tekanan udara atau perubahan suhu antara dua lapisan udara yang berbeda dapat menyebabkan angin bergerak dengan kecepatan yang tidak merata, menciptakan gelombang udara yang tidak stabil. Ketika pesawat melintasi area dengan perbedaan tekanan atau kecepatan angin yang tajam, penumpang akan merasakan guncangan, yang dikenal sebagai turbulensi.
2. Geografi dan Kondisi Alam
Kondisi geografis juga berperan besar dalam memicu turbulensi. Daerah yang memiliki pegunungan, seperti pegunungan Andes atau Himalaya, dapat menyebabkan turbulensi parah. Ketika angin bertiup melalui pegunungan, ia akan terhambat dan terpecah, menciptakan gelombang udara yang dapat membuat pesawat terguncang. Turbulensi jenis ini, yang dikenal sebagai mountain wave turbulence, biasanya lebih intens dan sering terjadi pada ketinggian tertentu.
Selain itu, daerah sekitar laut dan daratan yang memiliki perbedaan suhu ekstrem—seperti di daerah tropis—juga dapat menyebabkan turbulensi. Perbedaan suhu yang besar antara permukaan laut yang panas dan udara dingin dapat menciptakan kondisi atmosfer yang tidak stabil dan meningkatkan kemungkinan turbulensi.
3. Cuaca Ekstrem dan Badai
Salah satu penyebab turbulensi yang paling sering terjadi adalah cuaca ekstrem, seperti badai, hujan lebat, atau awan cumulonimbus. Awan ini bisa berkembang menjadi badai besar yang membawa angin kencang, hujan deras, bahkan petir. Ketika pesawat terbang melalui atau dekat dengan awan cumulonimbus, turbulensi dapat menjadi sangat parah dan bahkan berbahaya. Ini karena awan jenis ini memunculkan arus udara naik dan turun yang sangat kuat, mempengaruhi kestabilan penerbangan.
4. Jet Stream
Jet stream adalah aliran udara dengan kecepatan sangat tinggi yang terletak di ketinggian tinggi, sekitar 10 hingga 15 kilometer di atas permukaan Bumi. Meskipun jet stream sering digunakan oleh pesawat untuk menghemat bahan bakar, aliran udara ini juga dapat menyebabkan turbulensi. Perubahan mendadak dalam kecepatan atau arah jet stream dapat menciptakan turbulensi yang cukup parah. Pesawat yang melintasi batas jet stream atau berada di dekatnya sering kali mengalami guncangan karena perbedaan kecepatan angin yang sangat tajam.
5. Wake Turbulence (Turbulensi Peninggalan Pesawat Lain)
Turbulensi juga bisa disebabkan oleh pesawat lain yang terbang di dekatnya. Ketika pesawat besar, seperti pesawat komersial, terbang, ia menghasilkan turbulensi di belakangnya yang dikenal sebagai wake turbulence. Ketika pesawat lain memasuki jalur udara yang sama atau terbang terlalu dekat, pesawat tersebut bisa mengalami guncangan akibat turbulensi yang ditinggalkan oleh pesawat sebelumnya. Meski turbulensi jenis ini lebih sering terjadi saat pesawat berjarak terlalu dekat, dampaknya bisa terasa sangat kuat.
6. Perbedaan Suhu di Lapisan Atmosfer
Turbulensi juga dapat disebabkan oleh perbedaan suhu yang tajam antara lapisan udara yang lebih dingin dan yang lebih hangat. Ketika pesawat terbang dari lapisan udara yang lebih dingin ke lapisan udara yang lebih panas, atau sebaliknya, perubahan suhu yang tiba-tiba dapat menciptakan perbedaan tekanan yang menyebabkan turbulensi. Terutama di daerah dengan musim panas yang sangat panas atau musim dingin yang sangat dingin, turbulensi akibat perbedaan suhu ini bisa lebih sering terjadi.
Turbulensi adalah fenomena yang tak dapat sepenuhnya diprediksi, meskipun berbagai faktor penyebabnya bisa diketahui. Meskipun terkadang turbulensi bisa terasa sangat parah, penting untuk diingat bahwa pesawat modern dirancang untuk menghadapinya dengan aman. Pilot dan kru pesawat juga dilatih untuk mengelola turbulensi dengan cara yang memastikan keselamatan penumpang. Jadi, meskipun turbulensi mungkin membuat perjalanan udara terasa tidak nyaman, hal ini jarang sekali menjadi ancaman serius bagi keselamatan penerbangan.